Riwayat Hidup Seorang Tentara Wanita
Kisah
nyata riwayat hidup tentara wanita, yang kebetulan saya diberi tugas oleh guru
sewaktu saya masih SMA, untuk wawancarai seorang dengan cerita menarik dengan
profesinya itu.
Di kota
Surabaya ,
seorang wanita yang bernama Selvy Debora dilahirkan. Seorang wanita ini
bercita-cita kelak ingin menjadi seorang pramugari. Karena dari raut wajah yang
cantik, baik, ramah, tinggi dan pintar. Tetapi setelah ia dewasa dan lulus SMA,
ayahnya yang seorang polisi mempunyai keinginan untuk memasukkan Selvy ke TNI
Angkatan Udara. Secara diam-diam Selvy dimasukkan ke dalam TNI AU, semuanya
diurus oleh ayahnya dan ia disuruh ikut tes. Selvy berfikir ini adalah tes
untuk masuk pramugari, jadi ia menurut saja
Pertama kali ia tes adalah
dikampungnya yaitu di Surabaya .
Ia merasa aneh dan sangat bingung dan bertanya dalam hati “Mengapa ia ada di
lingkungan TNI AUatau mungkin ayahnya ingin memasukkannya kesini” tetapi tes
tersebut lulus dan memang benar itu adalah tes tentara. Lalu, ia mengikuti tes
yang kedua di Kaliurang, Yogyakarta selama 4
bulan dan tidak disangka ia lulus lagi. Dan ia langsung dikirim ke pusat di
Solo dan disitulah ia mulai menerima untuk menjadi seorang tentara. Walaupun
begitu ia tetap tidak puas untuk belajar dan terus belajar dan akhirnya ia
sekolah kejuruan di Bogor
selama 1 tahun.
Perjuangan yang berat untuk mencapai
cita-cita walaupun itu bukan cita-cita Selvy tetapi ia berusaha ikhlas dan
menampilkan yang terbaik untuk orang tuanya. Sampai ia berkata “Kalau memang
aku sudah ditakdirkan oleh Tuhan menjadi seorang tentara yaa apa boleh buat,
tidak ada yang bisa mengubahnya”. Hari demi hari ia latihan dengan
sungguh-sungguh. Latihan tersebut tidak mengenal jenis kelamin pria atau
wanita, walaupun ia wanita kalau memang semua dihukum maka semua juga
merasakannya. “Menurut saya adalah pelajaran atau latihan yang paling sulit
yaitu bagaimana mengubah sipil menjadi militer, itu yang sampai sekarang masih
saya perdalam lagi”.
Seperti yang ia katakana tadi,
selain latihannya berat, latihan tersebut juga tidak mengenal kata jijik atau
lelah. “Kalau kita ingin menjadi tentara kita harus memiliki jiwa dan mental
yang kuat seperti waktu itu saya pernah diperintahkan makan dihadapan kotoran
hewan bahkan kotoran manusia, bagaimana tidak jijik, tetapi itulah
perjuangannya dan itu harus, padahal saya juga sangat jijik tetapi lama
kelamaan sudah tidak karena ini salah satu resikonya juga untuk tes mental.
Selain itu juga pernah makan-makanan yang ukurannya kecil tetapi harus bisa dalam
100 orang tentara atau teman-teman saya kebagian semua” ucap Selvy. Perjuangan
tersebut sangat rumit dan sangat melelahkan. Bayangkan saja tiap hari disuruh
outbound, merayap, mendaki, panjat tebing dll tanpa mengenal wanita.
Selvy Debora pertama kali ditugaskan
di Mabes Cilangkap tetapi sekarang dipindahkan oleh komandannya di Pom Halim
Perdana Kusuma hingga sekarang. Dan pangkatnya pun sudah lumayan tinggi yaitu
Sersan Mayor TNI Angkatan Udara. Dan pertama kali juga ia menjadi TNI AU adalah
di Jakarta dari
tahun 1992 sampai sekarang.
Karena ia adalah seorang tentara
angkatan udara, maka harus bisa terjun paying dan tidak boleh takut akan
ketinggian. Pada akhirnya ada tes untuk terjun paying dan ia pun lulus. Pada
tahun 1996 ia melakukan terjun paying. “Terjun paying itu ternyata tidak mudah,
pertama kali ingin terjun, jantung saya terasa berdetak kencang dan tegang tapi
ia ingat dengan kata-kata dari komandannya bahwa kita harus kuat, tenang dan
tidak menyerah. Akhirnya saya pun terjun dan disitu memang sudah merasa lega”
katanya. Tetapi ketika ia mendarat, ia mendarat di tempat yang salah, tidak di
tempat yang tepat sehingga kaki kanannya tercebur ke lubang tetapi kaki yang
kirinya berada di atas tanah sehingga kaki kanannya tertekuk dan ternyata kakinya
patah. Lalu ia dibawa ke rumah sakit dan betapa sedihnya ia kalau kakinya itu
patah dan berfikir ia tidak menjadi tentara yang sempurna dengan berjalan
pincang.
Dengan
semangatnya yang terus menggebu, karena ia ingin kakinya cepat sembuh dan
menjadi tentara seutuhnya maka tiap hari atau tiap minggu ia melakukan
pengobatan dan terapi dan lama kelamaan Selvy pun sembuh, sampai sekarang ia
kembali menjadi tentara yang gagah dan tegas.
Prestasi-prestasi
Selvy Debora sangatlah banyak sehingga orang tua, tetangga maupun banyak orang
yang kagum padanya. Prestasi-prestasi besarnya diantaranya yaitu menjadi atlet
bola voly di panglima TNI dari tahun 1992 sampai dengan 1998, sering kali ia
menjadi MC (pembawa acara) pada acara 17 agustus di Istana Negara selama 3
tahun berturut-turut. Mc (pembawa acara ini) ini juga di seleksi dahulu dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian lalu dipilih
masing-masing 6 orang dan diseleksi lagi masing-masing angkatan sehingga yang
tersisa adalah 2 orang. Dan Selvy terpilih dan salah satu temannya juga.
Itulah
prestasi-prestasi Selvy Debora, walaupun menjadi tentara adalah bukan dari
cita-citanya melainkan keinginan kedua orang tuanya ia menjadi seorang yang
berhasil dan karena dorongan dari orangtuanya lah tanpa ia harus berkuliah
tetapi dengan semangat yang maju ia dapat menjadi orang yang sukses dan dapat
membahagiakan orang tuanya dan karena dengan semangat, kesabaran dan keikhlasan
dari hati Selvy. Ia tidak menjadi seorang pramugari tetapi kini ia menjadi
seorang tentara yang berjuang untuk mengamankan bangsa dan negaranya.
0 Response to "Riwayat Hidup Seorang Tentara Wanita"
Posting Komentar