"Upin Ipin" Mengancam Bahasa Indonesia ?



Televisi adalah merupakan salah satu hiburan bagi anak-anak maupun kalangan dewasa. Anak-anak sangat suka menonton film kartun yang jaman sekarang ini banyak muncul kartun-kartun dari luar negeri, seperti doraemon, ninja hatori, sinchan, dragon ball, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan Upin dan Ipin yang kabarnya terdengar adalah film yang dibuat oleh orang Indonesia tetapi mengapa ya menggunakan bahasa melayu malaysia? 

Yaa.. memang bahasanya Melayu tetapi ternyata salah satu animatornya asli orang Indonesia. Yaitu adalah Chikita Fawzi atau Kiki, adalah anak bungsu dari pasangan Ikang Fawzi – Marisa Haque. Kiki adalah remaja Indonesia yang memang menekuni bidang animasi. Kiki adalah mahasiswi Multimedia University jurusan film dan animation. Menurutnya sangat menyenangkan bekerja di Le’ Copaque, dunia animasi menyenangkan buatnya. Dan Kiki berencana terus berkarier di bidang ini, dan tak tertarik untuk main film atau berpolitik seperti mamanya. Wah, benar – benar tidak saya sangka sebelumnya..ternyata orang Indonesia mampu berkiprah di luar sana. Sangat membanggakan buat saya. Semoga kedepannya animator – animator handal Indonesia bisa mengukir prestasi yang luar biasa lagi.

Sisi negatif, film berbahasa Malaysia "Upin Ipin" dinilai mengancam kelestarian Bahasa Indonesia karena bisa mempengaruhi penguasaan bahasa nasional kepada anak-anak. Tayangan kartun berbahasa asing mengakibatkan anak-anak cenderung lebih fasih mempraktikkan bahasa yang ditonton dalam film. Bahasa dalam film kartun lebih cepat diserap anak-anak. Saya mengamati banyak anak yang mampu meniru dengan baik bahasa tokoh dalam film itu dibanding berbahasa Indonesia. Saat ini kebanggaan masyarakat pada Bahasa Indonesia telah menurun. Selain itu, Bahasa Indonesia dianggap kurang favorit.

Sebagian masyarakat menganggap bahwa menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa daerah itu tidak modern atau kampungan. Padahal, banyak negara lain yang justru menyatakan ingin belajar bahasa kita. Sejumlah tayangan televisi dan radio saat ini lebih menonjolkan bahasa campuran Indonesia dan Inggris, atau justru memakai bahasa gaul yang sudah jelas tidak sesuai dengan tata bahasa yang diatur.

Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya bisa melestarikan bahasanya sendiri. selain itu juga orang-orang Indonesia yang hebat seharusnya bisa lebih di expose jangan nanti bisa diambil oleh negara lain untuk diberdayakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to ""Upin Ipin" Mengancam Bahasa Indonesia ?"

Posting Komentar