Kasus Internet : Tren Penipuan di Internet Merajalela ke Seluruh Dunia
NEW
YORK (Berita SuaraMedia) - FBI, dalam laporan terbaru bertajuk "FBI
2010 Internet Crime Trends", menyatakan kejahatan paling umum terjadi
sepanjang tahun lalu adalah pembelian barang tanpa membayar atau kejahatan
kartu kredit (carding), meniru FBI, dan pencurian identitas.
Menurut
data National White Collar Crime Center Internet Crime Complaint Center (IC3),
FBI menerima lebih dari 300.000 keluhan tentang kejahatan di Internet, dan
terus bertambah.
Mayoritas
pengaduan berasal dari laki-laki warga Amerika Serikat dengan rentang usia
40-59 tahun, dengan sasaran terutama berdomisili di California, Florida, Texas,
dan New York.
Dalam
lingkup internasional, keluhan juga datang dari Kanada, Inggris, Australia, dan
India.
Dari
kasus-kasus yang dapat diselesaikan FBI atau penegak hukum setempat, mayoritas
pelaku, yaitu sekitar 75 persen, adalah kaum Adam yang berdomisili di
California, Florida, New York, Texas, District of Columbia, dan Washington.
Sementara di lingkup internasional, pelaku berasal dari Inggris, Nigeria, dan
Kanada.
FBI
juga mencatat 10 kejahatan terbesar yang sering terjadi: kejahatan (melalui)
komputer, aneka penipuan, penipuan uang muka, spam, penipuan lelang, penipuan
kartu kredit (carding), dan penipuan overpayment.
"Kejahatan
ini biasanya dilakukan melalui panggilan telepon. Modusnya, pelaku mengatakan
bahwa korban adalah salah satu pemenang undian, atau harus memenuhi tunggakan
atas apartemen atau real estate online dengan harga murah, sampai meminta
sumbangan untuk bencana alam, seperti Badai Katrina dan Tsunami," tulis
FBI seperti diberitakan TG Daily.
Laporan
"FBI 2010 Internet Crime Trends" ini terdiri dari berbagai kejahatan
Internet, baik kejahatan finansial atau kejahatan non-finansial, yang sebagain
besar merujuk ke tingkat lokal, negara, atau badan-badan penegak hukum federal.
Tetapi, banyak keluhan-keluhan yang tidak berhasil masuk ke ranah hukum. Sebab
itu, FBI membuat laporan ini untuk mengidentifikasi tren penipuan.
Sementara
itu, di Indonesia sendiri hal tersebut juga sudah seringkali terjadi.
Data
Polda Metro Jaya sepanjang tahun 2010 menunjukkan, setiap bulan terjadi puluhan
kasus penipuan via internet di Jabodetabek.
Kepala
Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar, menengarai jumlah kasus
yang masuk ke kepolisian tersebut lebih tinggi dari kenyataannya.
"Mengingat
banyak warga masih enggan melapor. Entah berapa total kerugiannya, yang jelas
tidak dilaporkan ke kita," kata Boy.
"Jual-beli
via internet bagai membeli kucing dalam karung, karena tidak diketahui langsung
kualitas barangnya. Itu sangat berpotensi menjadi ajang aksi penipuan,"
ujar Boy. (ar/vs2)
Tanggapan
: Menurut saya, di zaman sekarang ini memang masalah penipuan yang mencari
keuntungan dengan modus internet itu sedang merajalela. Sebenarnya internet
disini memang mempunyai dampak positif dan negatifnya tergantung bagaimana
orang tersebut memanfaatkannya. Banyak orang yang menggunakan internet untuk
berkomunikasi dengan mudah, berbisnis, promosi dll. Tetapi tidak sedikit juga
orang yang memanfaatkannya dengan cara yang salah seperti aneka penipuan,
penipuan uang muka, spam, penipuan lelang, penipuan kartu kredit (carding), dan
penipuan overpayment seperti artikel yang disampaikan di atas. Masalah ini
sedang merebak bukan hanya di Indonesia bahkan hampir dunia. Di Indonesia kini
sedang marak yaitu bisnis online. Bisnis online selain menawarkan barang-barang
yang berkualitas juga dengan cepat dan praktisnya barang sampai ke konsumen.
Tetapi banyak juga penjual yang bersifat tidak jujur. Maka dari itu, seharusnya
kita sebagai pengguna harus bersikap hati-hati tentang luasnya kehidupan dunia
maya ini, sebaiknya kita dapat memilih mana yang baik dan jangan mudah
terpengaruh, tergiur dan jangan mudah percaya dengan orang yang baru kita
kenal. Seharusnya pihak yang berwajib juga menindak tegas atas kejahatan di
internet ini, karena kalau tidak, kasus kejahatan ini tidak akan bisa teratasi
dan malah makin merajalela.
0 Response to "Kasus Internet : Tren Penipuan di Internet Merajalela ke Seluruh Dunia"
Posting Komentar