Fenomena Laut Menjadi Merah (Red Tides)
Red Tides merupakan sebuah fenomena alam air laut yang berubah warna menjadi merah yang disebabkan oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah organisme renik (berukuran sangat kecil), yang dikelompokan sebagai jenis tumbuhan. Hidupnya melayang-layang di dalam kolom air dan pergerakannya sangat bergantung dari arus air. Fitoplankton penyebab Red tide umumnya dari kelas dinoflagellata kelompok Pyrrophyta. Red Tides dapat menyebabkan kematian massal biota laut, perubahan struktur komunitas ekosistem perairan, keracunan dan juga bisa menyebabkan kematian pada manusia. Ini terjadi dikarenakan fitoplankton tersebut mengeluarkan racun.
Faktor yang mempengaruhi fenomena Red Tides yaitu termasuk suhu permukaan laut yang hangat, salinitas rendah, kandungan gizi yang tinggi, dan laut yang tenang. Selain itu, fitoplankton tersebut dapat menyebar dengan jauh oleh angin, arus, dan badai.
Selain berdampak secara ekologi, fenomena red tide mengganggu kesehatan manusia seperti sindrom keracunan akibat memakan ikan mati karena red tide atau makan kerang yang diambil dari perairan yang mengalami red tide. Selain itu, bisa terjadi iritasi kulit dan mata karena berenang atau mandi di perairan yang sedang mengalami red tide. Sudiarta mengingatkan, keracunan akibat memakan kerang-kerangan paling berbahaya karena hewan tersebut mampu mengakumulasi racun, sementara kerangnya sendiri tidak terpengaruh.
Secara ekonomi, jelas menimbulkan kerugian. Banyaknya ikan dan biota laut lain yang mati menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun. Konsumen atau pembeli ikan mentah maupun sea food juga bisa berkurang karena kuatir terkontaminasi racun. Dunia pariwisata pun terimbas karena limbah ikan yang tersebar di pantai disertai bau busuk menyengat. Wisatawan harus diperingatkan supaya tidak melakukan aktivitas di lokasi red tide agar terhindar dari keracunan.
0 Response to "Fenomena Laut Menjadi Merah (Red Tides)"
Posting Komentar